welcome

Jumat, 30 September 2011

pembelaan negara

1.Pramuka Bisa Selamatkan Generasi Muda

Presiden SBY bersama seorang anggota Pramuka  pada acara peringatan Hari Pramuka ke-46,   di Lapangan Gajah Mada,  Cibubur, Selasa (14/8) pagi. (foto: anung/presidensby.info)
Presiden SBY bersama seorang anggota Pramuka pada acara peringatan Hari Pramuka ke-46, di Lapangan Gajah Mada, Cibubur, Selasa (14/8) pagi. (foto: anung/presidensby.info)
Jakarta : Gerakan Pramuka dapat berperan dan berbuat banyak, bisa mendorong memberi contoh dan mengajak generasi muda kita untuk berprestasi dan menyelamatkan generasi muda dari kegiatan yang merusak dan menghancurkan. Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada acara peringatan Hari Pramuka ke-46, di Lapangan Gajah Mada, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (14/8) pagi.

Oleh karena itu, lanjut Presiden, "terus tingkatkan kegiatan Pramuka di seluruh tanah air agar lebih konstruktif, inovatif," kata Presiden.SBY menukung sepenuhnya usaha peningkatan kinerja serta revitalisasi Gerakan Pramuka. "Gerakan Pramuka tetap penting, relevan dan justru harus ditingkatkan. Karakter bangsa yang harus kita bangun bukan hanya yang cerdas, tapi yang luhur budi pekertinya serta kompak. Lakukan inovasi dan pembaruan dalam Pramuka," kata SBY.

Delapan pesan penting disampaikan SBY dalam amanatnya pada hari jadi Pramuka ini, yaitu agar revitalisasi Gerakan Pramuka terus dilanjutkan, terus melakukan inovasi metodologi Gerakan Pramuka, terus mengembangkan Pramuka dengan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, berharap agar seluruh anggota Pramuka terus berkreasi, berkarya juga berprestasi. SBY juga menyampaikan pesannya agar Jambore ASEAN tahun 2008 dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Kepada generasi muda Pramuka, SBY menekankan pentingnya pertahanan diri agar tidak masuk kedalam pergaulan bebas serta tidak terkena pengaruh narkoba. Selain itu SBY juga berharap agar Pramuka terus menjaga kebersihan lingkungan, serta selalu menjaga budi pekerti.

"Tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka sangat baik, karena membangun karakter pemuda yang tangguh dan kuat, membangun rasa cinta bangsa, patriotisme dan nasionalisme. Membangun pengetahuan bela negara, membangun budi pekerti dan ketakwaan serta persaudaraan dan kerukunan. Semua itu merupakan esensi Dasa Dharma Pramuka. Jika itu dicapai, Indonesia akan menjadi negara yang kuat dan maju," papar SBY.

Hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut, selain Ibu Negara, juga Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menpora Adhyaksa Dault, Menhub Jusman Syafii Jamal, Menkominfo M. Nuh, Seskab Sudi Silalahi serta Kapolri Sutanto. (mit)

2.SBY Berhasil Cegah Perpecahan ASEAN
Headline



Sepintas, apa yang terjadi pekan lalu di pertemuan tertutup Balai Sdang Senayan Jakarta, hanyalah sebuah insiden kecil. Karena hanya Perdana Menteri Kamboja yang berulah.Tetapi setiap insiden, sekecil apapun skalanya, bila terjadi di forum pertemuan para pemimpin bangsa, tetap memiliki pengaruh besar ke dunia luar.
PM Kamboja Hun Sen berulah dengan cara mengangkat isu sengketanya dengan Thailand di forum KTT. Padahal agenda KTT yang sudah dibahas di tingkat pejabat senior kemudian disetujui oleh para menteri, tidak mengacarakan sengketa kedua negara anggota tersebut. Jadi pemimpin Kamboja itu secara sengaja mengabaikan norma-norma dan tata krama sebuah KTT.
Pengakuan atas keberhasilan SBY menyelamatkan KTT ASEAN semakin pantas diangkat sebab setelah ‘insiden’ Balai Sidang Senayan, Presiden RI masih berhasil mempertemukan PM Kamboja dan PM Thailand di Istana Negara Kepresidenan. Sehingga ‘insiden’ Senayan bisa dikompensasi dengan KTT Istana Negara yang diikuti Thailand dan Kamboja dengan Indonesia sebagai Ketua.


3.Presiden Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Presden SBY dan Ibu Ani menyalami keluarga pahlawan revolusi, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu (1/10) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info)
Presden SBY dan Ibu Ani menyalami keluarga pahlawan revolusi, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu (1/10) pagi. (foto: cahyo/presidensby.info)
Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono serta Wapres Boediono dan Ibu Herawati menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu (1/10) pagi. Selaku inspektur upacara, Presiden memimpin ucapara yang pada tahun ini mengambil tema 'Dengan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kita Perkokoh Semangat Persatuan dan Kesatuan Menuju Bangsa Indonesia yang Berkarakter'.

Dibuka dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan revolusi, upacara dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh Ketua DPD Irman Gusman. Berikutnya pembacaan UUD 45 oleh Wakil Ketua MPR Farhan Hamid yang diteruskan penandatangan ikrar oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Menteri Agama Suryadharma Ali dan kalimat penitup Presiden SBY. "Terima kasih, ucapara berlangsung hikmat, dan terima kasih," kata Presiden SBY.

Sebelum meninggalkan tempat upacara, Presiden bersalaman dengan keluraga pahlawan revolusi yang turut mengikuti upacara. Mereka adalah sejumlah jenderal dan perwira menengah TNI yang jadi korban pemberontakan G30S PKI pada 1965 silam. Perade upacara diikuti jajaran tiga angkatan TNI dan Polri, organisasi kepemudaan, gerakan pramuka, serta pelajar. Paduan suara diisi oleh pelajar SMAN 8, SMA Perguruan Cikini, dan SMAN 39 dari Jakarta.

Turut hadir dalam acara ini Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menhan Poernomo Yusgiantoro, Mendagri Gamawan Fauzi, Menlu Marty Natalegawa, dan Seskab Dipo Alam. Tampak pula sejumlah duta besar negara-negara sahabat dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (dit)

4.Transkripsi Keterangan Presiden Soal Kasus Ruyati


TRANSKRIPSI
KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI
KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG KETENAGAKERJAAN
KANTOR PRESIDEN, 23 JUNI 2011



5.Presiden Republik Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Saudara-saudara,
Hari ini saya dengan didampingi oleh para menteri terkait akan memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia berkaitan dengan sejumlah permasalahan menyangkut tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, termasuk pula peristiwa yang menyedihkan, dilaksanakannya hukuman mati atas Saudari Ruyati binti Satubi beberapa saat yang lalu di Arab Saudi.

Sebagaimana Saudara ketahui, sudah sejak lama sebagian saudara-saudara kita bekerja di luar negeri, itulah yang disebut dengan tenaga kerja Indonesia atau TKI. Mereka bekerja di banyak negara, di Malaysia dan di wilayah Asia yang lain, termasuk banyak yang bekerja di Timur Tengah, diantaranya di Arab Saudi.


Wawancara dengan Radio Elshinta

TRANSKRIP
WAWANCARA PRESIDEN RI DENGAN RADIO ELSHINTA
DI ISTANA NEGARA, JAKARTA
TANGGAL 4 JULI 2011




REPORTER: Pendengar, seperti kita ketahui persoalan di negeri ini yang tengah menjadi perhatian di masyarakat di antaranya adalah tentang tenaga kerja Indonesia yang mendapat hukuman mati dan terancam hukuman mati di luar negeri, dan juga persoalan korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN yang menyeret sejumlah nama pimpinan partai politik.

Pada hari ini, Radio Elshinta mendapat kesempatan untuk khusus melakukan wawancara bersama Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono meskipun jadwal Pak Presiden begitu padat pada akhir pekan kemarin, di mana Bapak menerima kunjungan Perdana Menteri Perancis, kemudian melakukan perjalanan pada hari Sabtu ke Palembang untuk membuka Jambore di Ogan Komering Ilir, di mana kurang lebih 2 jam melalui kota Palembang, dan hari Minggunya juga Beliau melakukan kunjungan atau perjalanan ke Bandung.

k touch kamen rider decade for java

bagi penggemar kamen rider decade ni ada aplikasi ktouch(yaitu untuk berunah menjadi complete form decade)

jadi bagi yg mau biar klik disini